Minggu, 13 Juni 2010

pentingnya rekam medis



PENTINGNYA REKAM MEDIS

Beberapa waktu belakangan ini Indonesia dirundung musibah transportasi berkali-kali. Salah satu yang memudahkan identifikasi para korban adalah melalui rekam medis. Apa keuntungan lain dari keberadaan rekam medis?

Kebakaran pesawat Garuda di Yogyakarta beberapa waktu lalu meninggalkan cerita pilu. Salah satu korban yang cepat bisa diketahui identitasnya adalah jenazah Prof. Dr. Koesnadi Harjosumantri, SH. Jenazah Rektor Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, ini dikenali lewat rekam medis dari dokter gigi langganannya.
KLIK - Detail
Sebetulnya, apa itu rekam medis? Menurut dr. Djaja Atmadja, SpF, PhD, SH, DFM, setiap kali kita pergi berobat, pasti dokter akan menanyakan perihal keluhan dan sakit yang diderita. "Hasil wawancara dan pemeriksaan tadi dicatat dokter dan disebut rekam medis," jelas Ketua Program Studi PPDS-I Kedokteran Forensik FKUI ini.

Rekam medis berisi rekaman riwayat penyakit pasien beserta tindakan apa yang telah dilakukan. Salah satu fungsinya adalah dokter bisa tahu perkembangan penyakit pasien lewat rekaman medis tersebut. "Jadi kalau si pasien datang lagi, dokter tinggal membaca catatan itu tanpa banyak bertanya lagi," jelas dokter yang mengambil gelar S3 di Jepang ini. Untuk memudahkan pencarian, biasanya rekam medis disusun berdasarkan abjad atau nomor.

Menurut Djaja, rekam medis itu milik dokter dan rumah sakit yang bersangkutan, tapi isinya milik pasien. Artinya, kalau pasien bertanya tentang penyakitnya, dokter punya kewajiban untuk menjawab. Dokter bisa menolak permintaan keluarga atau orang lain yang ingin tahu rekaman medis seseorang. "Harus seizin pasien yang bersangkutan," jelas Djaja.

Alat Bukti

Untuk kasus malapraktik, rekam medis bisa menjadi alat bukti di pengadilan. Dari rekaman medis itu akan terbuka, tindakan salah apa yang telah dilakukan dokter atau perawat bersangkutan. Menurut Djaja, dokter tidak boleh menghapus tulisan apapun pada rekaman medis. "Kalau ada kesalahan tulisan, dokter tidak boleh menghapus, tapi hanya boleh mencoret sekali sehingga tulisan semula masih bisa dibaca, serta diparaf," jelas dokter yang hobi memasak ini.

Dari catatan yang tertera di rekam medis, pasien juga bisa mengajukan protes jika pasien tidak puas, misalnya, karena biayanya terlalu tinggi. "Dari catatan medis itu akan terlihat jumlah infus yang digunakan, obat-obatan apa saja yang diminum serta berapa lama dirawat inap."

Dokter juga sering terbantu dengan data dalam rekam medis dalam keadaan darurat misalnya kecelakaan. Si pasien yang dibawa ke rumah sakit dalam keadaan pingsan, misalnya, nama dalam tanda pengenal bisa dipakai untuk mencari catatan kesehatan di pasien, seperti golongan darah. "Jadi bisa cepat dilakukan tindakan yang diperlukan," jelas Djaja, sembari menegaskan, perbedaan golongan darah yang masuk ke dalam tubuh bisa berakibat fatal karena darahnya menggumpal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar